Join The Community

Search

Tuesday, July 26, 2011

Hormon Dalam Kecerdasan Spiritual

Sejumlah catatan Penelitian tentang Meditasi, atau suatu kegiatan seperti yang dilakukan Program Meditasi di ADEM ATI, sangatlah banyak sekali bahan pemahaman ilmiah yang kita dapat peroleh. Khususnya Penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa negara maju seperti: Amerika (US), Europe / Netherlands, England, dan banyak lagi. Ada yang menarik dari Ratusan tentang Meditasi itu sendiri, yakni pada bahsan Empat Hormon yang terlibat Dalam Kecerdasan Intuitif dan Kecerdasan Spiritual. Adalah sebagai berikut:

1. Melatonin
Melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal dalam keadaan gelap. Melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal dalam kegelapan. Setiap malam bila orang tidur dengan lampu padam maka melatonin diproduksi. Bila orang tidur dengan lampu bernyala maka produksi melatonin tidak lancar dan Akibatnya pagi hari esoknya orang bangun dengan perasaan tubuh kurang Bugar. Melatonin juga dihasilkan (sedikit sekali) / jam saat orang bermeditasi dengan cara memejamkan mata atau di Ruangan yang gelap. Produksi melatonin hanya sampai maksimal 2-5 mg per hari. Melatonin juga dihasilkan oleh hewan dan Mengatur 'pola Hibernasi' beruang - Misalnya - yang harus tidur selama berbulan-bulan pada musim dingin. Melatonin Mengatur 'jam biologis' manusia Sehingga terbangun dan mengantuk pada waktunya. Ini penting bagi hewan karena hewan tidak mengenal jam mekanik tetapi matanya PEKA terhadap ultra violet UV matahari yang menghambat produksi melatonin pada siang hari tetapi Merangsang produksi melatonin pada malam hari. Melatonin juga bermanfaat bagi berkembangnya kesadaran spiritual. Melatonin juga bermanfaat bagi pengembangan kesadaran spiritual. Injeksi melatonin kimiawi membawa efek sedatif (penenangan) namun membawa akibat samping ketagihan.

2. Pinolin
Menurut penelitian dokter dari thailand Mantak Chia yang memperkenalkan sistem kamar meditasi gelap (gelap meditasi) setelah hari ketiga alam meditasi dalam kegelapan maka kadar melatonin Mencapai tingkat 15 sampai 20mg di dalam darah, maka kelenjar pineal berhenti mengekskresikan melatonin dan mulai memproduksi pinoline yang bersifat superkonduktor dan Meningkatkan replikasi sel-sel tubuh (mitosis) dan interkalasi dengan molekul-molekul DNA. Historisnya, zat pinoline hanya dihasilkan dalam rahim wanita yang sedang mengandung, dalam "jelas bermimpi" dan dalam pengalaman pra-mati (Near Death Experience atau NDE). Pinolin inilah yang Merangsang terjadinya clair-voyance, clair-penonton dan clair-kesanggupan merasa. Tanpa pinoline kadar yang tinggi jangan harap terjadi gejala-gejala metafisis tersebut. Tanpa pinoline tingkat tinggi tidak mengharapkan gejala ini terjadi seperti metafisik. Atau dibalik pernyataannya, orang yang memiliki bakat alami akan ketiga jenis penglihatan, pendengaran, dan rasa batin tersebut pastilah ditubuhnya secara alami memiliki kadar hormon yang tinggi pinoline. Demikianlah maka pinoline berperan aktif dalam proses dekoding DNA yang Memuat "memori kolektif" dari nenek moyang seseorang Sehingga ia Menemukan informasi senilai harta Karun yang tersembunyi. Pola dekode yang diberikan oleh otak kanan itu akan berupa cahaya,
suara, pengetahuan (ilham) dan Realisasi.

Seorang Art Director Perusahaan, Misalnya mampu "Merasakan kehadiran" mahluk halus dan sekaligus mampu melukiskannya lengkap dengan kostumnya namun tidak mampu melihatnya dengan "mata batin". Kerap kali dengan 'cross-check' dengan mereka yang memiliki "mata batin" ternyata apa yang dilukiskannya itu identik dengan apa yang dilihat oleh orang tersebut. Banyak kali 'silang' dengan mereka yang memiliki "mata batin" adalah apa yang ia sebut itu identik dengan apa yang dilihat oleh orang.

Tubuh manusia memiliki enam trilyun sel dan setiap sel dapat "berkomunikasi" dengan setiap sub-Partikel atom yang bertebaran di seluruh ruang angkasa ini. Setiap sel itu memiliki "kecerdasan" dan mampu berkomunikasi satu sama lain. Terdapat juga dalam tubuh "sistem jaringan perifer Syaraf" dan "sistem jaringan saraf Syaraf peptida". Pikiran kalau seseorang stres berat maka sistem peristaltik ususnya terganggu Sehingga ia mulai mencret-mencret - karena keduanya (otak dan usus) memiliki keterhubungan "informasi jaringan seluler". Maka tidak heran kalau dengan kadar yang tinggi pinoline manusia mampu "membaca" kepingan-kepingan memori yang tertinggal pada Partikel-Partikel atom di manapun di alam semesta ini.

Boleh dikatakan pinoline memungkinkan terbukanya pintu menuju "alam atas sadar" (super kesadaran dan manusia dapat Mengakses informasi yang Terdapat di Pinoline hampir memungkinkan membuka pintu menuju "alam sadar" dan orang-orang dapat mengakses informasi yang terkandung dalam sana. Maka membaca "jejak memory" yang menempel pada HP seseorang yang tidak dikenal atau Arloji yang dipakainya Relatif Merupakan perkara sesuatu yang "bukan Mustahil". Partikel atom garam keringat yang berasal dari seseorang atau hormon pheromone dari tangannya masih menempel pada HP atau Arloji itu - sesuai hukum Kekekalan Zat dan Memuat " Sebagian memori "dari si Pemiliknya.

3. Hormon 5-Meo-DMT
Setelah berada dan bermeditasi selama 6 sampai 8 hari terus menerus maka kelenjar pineal mulai memproduksi hormon ini. Hormon ini bersifat luminescens (medatangkan cahaya) dan fosforenscens karena sejumlah fosfen disalurkan ke korteks mata dan orang Melihat sinar terang di kepalanya. Penelitian bersama yakni mereka adalah EPAVan Wijka; J. Ackermanc; R. Van Wijka, (International Institute of Biophysics, Neuss, Jerman Universitas Utrecht, Belanda Cottage Rumah Sakit, Santa Barbara, CA, USA) menunjukkan Bahwa meditasi menghasilkan "emisi foton ultra-lemah" (UPE = Ultra Weak Photon Emission) pada lengan dan dahi para meditator yang diobservasi. Meditasi yang diamati mereka.

Seorang Meditator mengeluarkan emisi foton Semacam itu pada tubuhnya tetapi hanya dapat disaksikan oleh mereka yang memiliki 'mata ketiga "terutama anak-anak di bawah usia 7 tahun (pinealnya kelenjar yang masih berfungsi dan berukuran normal). Anak-anak itu Menutup matanya kalau berhadapan dengan mereka tersebut dan mengatakan Bahwa wajahnya "sangat menyilaukan" seperti sinar matahari yang Terik. 'Percaya atau tidak' kata demikianlah crita tersebut dan mereka tidak mempunyai motivasi apapun untuk berdusta karena ucapannya mereka itu Spontan dan tidak mempunyai motif yang tersembunyi apapun.

Maka tidak heran kalau lukisan para aulia dari agama apapun selalu diberi latar belakang sinar terang di belakang kepala mereka dan disertai gelang sinar di kepala. Bagaimana mungkin semua agama memperlihatkan kecenderungan yang sama apabila fenomena tersebut hanya bersifat fiktif atau Artifisial (buatan) ?

Pada tingkat itu NMDA-I ( 'N-Metil-D-Aspartare Inhibisi') biasanya muncul. Ini merupakan "wujud halus" daripada proses perlambatan sinyal-sinyal masukan glutamat ke dalam sel-sel. Ini adalah "bentuk halus" memperlambat proses dari sinyal input dari glutamat ke dalam sel. Dan hal ini untuk mempermudah sistem Syaraf menyebabkan elektron-elektron berhenti beredar di dalam sel-sel, yang pada gilirannya menyebabkan tingkat meditasi menjadi jauh lebih mendalam lagi. Dan lebih mudah bagi sistem saraf menyebabkan elektron berhenti beredar di sel, yang pada gilirannya menyebabkan tingkat meditasi jauh lebih mendalam. 5-Meo-DMT berinterkalasi dengan perantara RNA. 5-Meo-DMT berinterkalasi dengan RNA intermediate. Lalu orang pun dapat Melihat "Visualisasi Orang-orang itu kemudian mampu melihat" visualisasi Holon Holon ", seperti Memahami Pikiran-Pikiran pra-bahasa (bahasa telepatik).", Seperti memahami pikiran-pikiran pra-bahasa (bahasa telepati).

4. Dimethyltryptamin (DMT)
Pada hari kesembilan dalam meditasi sampai Duabelas dalam ruang gelap total, maka kadar hormon DMT dapat mecapai 25 mg dalam darah. Maka terbukalah apa yang dinamakan "mata ketiga" ("The Third Eye" yang posisinya tepat di belakang kening - pada ukuran rendah pra-frontal - di antara Ulu Hati; Disebut lokasi Cakra Ketiga, Cakra ajna pada sumsum tulang belakang). Orang secara rohani - secara subyektif - dengan "energi tubuh"-nya melayang ke luar mampu Antariksa Melampaui menuju dimensi ruang dan waktu.

Pada tahap inilah orang mulai Memahami serta mengalami apa yang dinamakan "ego-less cinta" yang bersifat Ilahi dan bukan kasih-berahi atau sekedar kasih-homofil lagi. Pada tahap ini orang mulai memahami dan mengalami apa yang disebut "ego-kurang cinta" dan bukan cinta-nafsu atau hanya cinta homofil lagi, melainkan hanya kepada Sang Ilahi !”.


Source: Rizki Center

0 comments:

Post a Comment

By Sync