Join The Community

Search

Friday, August 12, 2011

Sub-Process /usr/bin/dpkg returned an error code (1)

I just installed Debian, and I am upgrading to unstable. When I do the command apt-get upgrade I recieve the an error saying Sub-Process /usr/bin/dpkg returned an error code (1).

this is the the screen leading up to the error:
Preparing to replace console-common 0.7.38 (using .../console-common_0.7.40_all.deb) ...
dpkg: error processing /var/cache/apt/archives/console-common_0.7.40_all.deb (--unpack):
subprocess pre-installation script returned error exit status 9
Loading /etc/console/boottime.kmap.gz
Preparing to replace libkrb53 1.3.2-2 (using .../libkrb53_1.3.3-1_i386.deb) ...
Unpacking replacement libkrb53
Preparing to replace libpam-runtime 0.76-16 (using .../libpam-runtime_0.76-19_all.deb) ...
Unpacking replacement libpam-runtime ...
Errors were encountered while processing:
/var/cache/apt/archives/console-common_0.7.40_all.deb
E: Sub-process /usr/bin/dpkg returned an error code (1)

And this is an answer

After you get that error, try apt-get -f install to force an install of the files that didn't get loaded because of the error. Then try apt-get upgrade again, apt-get -f install back and forth until only the package that has the error is left.

Broken packages on your system!

Linux keluarga Debian seringkali mengalami inkonsistensi dalam instalasi atau upgrade paket systemnya. Hal ni kadang membuat kita frustasi dalam melakukan upgrade ataupun update system keamanan maupun paket. Well... salah satu teknik dalam memperbaiki system yang terkunci seperti yang saya pernah alami adalah sebagai berikut urutannya.

Ini adalah message kesalahan yg saya dapati dalam Synaptic Package Manager:

You have 2 broken packages on your system! Use the "Broken" filter to locate them.

 dan urutan dalam normalisasinya adalah:

Tutup semua windows yang mungkin terbuka karena pekerjaan kita...Ini sangat penting dan harus dilakukan untuk antisipasi system crash atau error

Buka Terminal dan siapkan kopi, rokok atau apapun yang membuat anda santai :D

Copy paste command berikut di terminal anda:

  1. sudo fuser -vvv /var/lib/dpkg/lock
  2. cat /etc/lsb-release
  3. uname -a
  4. sudo rm /var/lib/apt/lists/lock
  5. sudo cp -arf /var/lib/dpkg /var/lib/dpkg.backup
  6. sudo cp /var/lib/dpkg/status-old /var/lib/dpkg/status
  7. sudo cp /var/lib/dpkg/available-old /var/lib/dpkg/available
  8. sudo rm -rf /var/lib/dpkg/updates/*
  9. sudo rm -rf /var/lib/apt/lists
  10. sudo rm /var/cache/apt/*.bin
  11. sudo mkdir /var/lib/apt/lists
  12. sudo mkdir /var/lib/apt/lists/partial
  13. LANG=C;sudo apt-get clean
  14. LANG=C;sudo apt-get autoclean
  15. LANG=C;sudo apt-get --purge autoremove
  16. LANG=C;sudo apt-get update -o APT::Cache-Limit=25165824
  17. sudo dpkg --clear-avail
  18. sudo dpkg --configure -a
  19. LANG=C;sudo apt-get -f install
  20. LANG=C;sudo apt-get --fix-missing install
  21. LANG=C;sudo apt-get update -o APT::Cache-Limit=25165824 && sudo apt-get dist-upgrade
Selesai..... lihat hasilnya di System → Administration → Synaptic Package Manager and the "Broken" apakah masih status broken? jika masih, berarti ada windows yg belom tertutup. ulangi lagi langkah-langkah tersebut.

source: Ubuntu Help

Thursday, August 11, 2011

Kata Mutiara Dalam Angkot

* TABAH MENANTI

* Anda butuh waktu, kami butuh uang

* Naik Gratis, Turun Bayar

* JANGAN DINIKAHI BILA SEGEL RUSAK

* CINTAMU TAK SEMURNI BENSINKU

* CINTAMU TAK SETULUS CINTA EMAK GW

* SPONGE DONG

* BURONAN MERTUA

* BERSATU DI PANGKALAN BERSAING DI JALANAN

* Bercinta di Bis Berpisah di Terminal

* STREET FIGHTER

* PUTUS CINTA… sudah biasa… PUTUS ROKOK… merana… PUTUS REM… matilah kita…

* Cinta Sopir di tempat Parkir

* Cintaku Berat Di Bensin

* Mencari nafkah demi desah

* Bukan salah ibu mengandung, salah bapak nggak pake sarung

* Lupa namanya, ingat rasanya

* Enak tapi dosa

* Istri goyang suami basah

* Pergi karena tugas, pulang karena beras

* Besar di rantau, tua di jalan

* Tak sehina yang kau duga

* Cinta ditolak dukun terbahak

* Pulang malu, tak pulang rindu

* Cinta putus, kimpoipun tak jadi

* Tangis hari ini, senyum hari esok yang lebih cerah

* !!! SEKARANG BAYAR, BESOK GRATIS !!!

* Bapak Pergi Kerja Anak Belum Bangun..Bapak Pulang Kerja Anak Sudah Tidur

* LONG STREET OF MEMORY [Sepanjang jalan kenangan]

* e=mc2 = enjoy=makan cuma-cuma

* KASET = Kenanglah Aku Sebelum Engkau Tidur

* UCOK = Uang Cukup Ongkos Kurang

* Ber 2 1 7 an > Berdua satu tujuan

* NEW FEAR THE ME IS 3 > Nyupir demi istri

* AN 3 DIS > Anti gadis

* SO FEAR SHE N THINK > Sopir Sinting

* BE YOUNG CARE ROCK > Biang Kerok

* Alone By Must > Alon bae Mas

* Ma2ku 1/3 dis > Mamaku seperti gadis

* THE ME anak IS 3 > Demi anak istri

* CAN’T ARE ROCK > Ken Arok

* THONK HE LOVE > Thonk khilaf

* MER – 123 – LUCK > Mertua Galak

* Ora Sama Bin Lain > ga sama alias beda

* JANDA BARU NENEN : Maksudnya lewat Juanda – Pasar Baru – Senen

* JANDA 1/3 DIS > Janda seperti gadis

* Ku tunggu janda mu

* Do Now Casino In Draw War Cop DKI > Dono Kasino Indro Warkop DKI

* MAN 7 jur > Mantu jujur

* On any book an plumb pleasant > Onani bukan pelampiasan

* Ja 500 Let > Jago Pelet

* Moe K Sue Fear 1/3 Rong > Muka Supir seperti garong

* Fuck Here Miss Kind!!! > Fakir Miskin

* JUM’AT KELABU —> Trayek Ps.Jumat – Pd.Labu

* BIAR PEYOT YANG PENTING NYEDOT!!

Monday, August 8, 2011

Match & Mirror Dalam proses interview

Dalam proses interview, penggunaan teknik Match & Mirror mempunyai dampak yang besar bagi keberhasilan seseorang agar bisa disukai kebanyakan orang. Hanya dalam hitungan menit, teknik ini akan membuat orang menyukai Anda, walaupun pada awalnya orang itu apriori terhadap Anda.

Dalam bukunya Get Anyone To Do Anything, David J. Lieberman Ph.D. menyatakan bahwa komunikasi menciptakan saling percaya, dan memungkinkan Anda untuk membangun jembatan psikologis terhadap seseorang.


Percakapan menjadi lebih positif dan nyaman ketika dua orang berusaha untuk saling menyesuaikan. Sebagaimana kita cenderung untuk menyukai seseorang yang memiliki minat yang sama, secara tidak sadar kita juga cenderung untuk menyukai orang yang "berpenampilan seperti kita".


Ini artinya, ketika seseorang melakukan gerakan seperti kita, atau menggunakan perkataan atau ungkapan seperti yang kita gunakan, kita cenderung untuk menganggap orang tersebut adalah orang yang menyenangkan.


Berdasarkan kondisi inilah Anda bisa dengan sengaja meniru gerakan tertentu yang dilakukan oleh lawan bicara Anda agar yang bersangkutan langsung menyukai Anda. Teknik ini disebut Match & Mirror atau persamaan dan pencerminan.


Match berarti mengikuti gerakan sesuai dengan yang dilakukan oleh lawan bicara Anda. Contohnya, ketika lawan bicara memegang pulpen dengan tangan kiri, Anda pun memegang pulpen dengan tangan kiri.


Sedangkan Mirror berarti Anda mengikuti gerakan tangan berlawanan dengan lawan bicara Anda (sifat cermin). Contohnya, saat lawan bicara Anda memegang pulpen dengan tangan kiri, Anda memegang pulpen dengan tangan kanan.
 Lakukanlah Match & Mirror saat Anda menjalani interview. Ikuti setiap gerakan yang dilakukan oleh si interviewer dengan diam-diam atau tidak diketahui olehnya. Beri jeda beberapa detik dalam mengikuti gerakannya.

- Kata-kata 7%
- Nada suara 38%
- Bahasa tubuh 55%

Berikut adalah faktor yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan teknik Match & Mirror:

Kata-kata hanya berpengaruh 7% dalam komunikasi, sesuaikan ungkapan-ungkapan digunakan interviewer Anda. Contohnya anda, kamu, kami, kita, saya, aku.

Kualitas/nada suara berpengaruh 38% dalam komunikasi. Mutu suara Anda lebih berpengaruh dari pada kata-kata yang Anda pergunakan. Pergunakan dialek yang sama, nada cepat, nada tinggi, nada pelan, nada sedih, nada gembira.
Fisiologi atau bahasa tubuh mempunyai pengaruh paling banyak dalam berkomunikasi. Ikuti gerakan tubuhnya seperti:

- Kepala: menganggukkan kepala, mimik muka.
- Tangan: gerakan tangan, kiri dengan kiri, kiri dengan kanan.
- Cara duduk/berdiri: posisi malas, tegap, yakin, percaya diri.
- Suasana: gembira, ceria, sedih, simpati.
- Kaki: lurus, dilipat, bersila, berpangku kaki, dll.

Pada prinsipnya, yang Anda harus lakukan adalah mengikuti gerakan lawan bicara Anda dengan hati-hati. Ikuti gerakan lawan bicara Anda dengan niat baik dan lakukan dengan hati-hati agar ia tidak tahu bahwa Anda sedang mengikuti gerakan Anda, karena Match & Mirror ini sesungguhnya adalah sebuah instruksi-instruksi pada kekuatan alam bawah sadarnya, bukan pada atas sadarnya. 

Thursday, August 4, 2011

7 Kalimat Tabu Untuk Diucapkan Ayah & Ibu


Bicara pada anak, kelihatannya memang sepele. Tapi percayalah, jika tak jeli memilih kata-kata dan kalimat, bisa berdampak buruk bagi si kecil.
  
Tak mau, khan, buah hati jadi tak punya percaya diri, merasa dirinya jadi pecundang, atau terus-menerus diliputi rasa bersalah?
 
Sering kita dengar seorang ibu menegur balitanya dengan ucapan, "Kalau kamu enggak nurut, nanti Ibu tinggal!" Maksudnya, sih, supaya si anak menurut. Tapi yang sebetulnya terjadi, "ancaman" seperti itu hanya membuat perasaan anak terluka. Orang tua sering lupa, kalimat yang dilontarkan pada anak, amat berpengaruh pada rasa percaya diri, kesehatan emosional, dan kepribadiannya. Dengan kata lain, ada hubungan kuat antara kalimat yang dipakai dengan sikap dan tingkah anak kelak.
 
Sederet kata memang bisa berdampak positif, juga negatif. Asal tahu saja, bahasa bisa jadi salah satu sumber kekerasan terhadap anak. Pendek kata, perhatikan dan pilih betul kata-kata yang akan disampaikan pada buah hati.
 
Kalau emosi sedang memuncak, coba, deh, tinggalkan si kecil sejenak, tarik napas dalam-dalam, jalan-jalan, atau minum air putih. Emosi pun akan turun dan kita jadi bisa berpikir lebih tenang. Setelah itu, baru ajak anak berkomunikasi.
  
  Berikut sejumlah kalimat tabu untuk dilontarkan pada si buah hati.

1. "Gara-gara kamu, Ayah dan Ibu jadi pisah."
Tak seorang anak pun bisa dijadikan alasan perceraian orang tuanya. Seorang anak tak selayaknya menanggung beban yang sedemikian berat. Meski hal itu benar adanya dan disampaikan dengan halus, tetap saja anak akan merasa sangat bersalah. "Seandainya saya tak nakal, pasti Ayah dan Ibu enggak pisah," begitu yang seringkali timbul di benaknya.

2. "Kalau enggak berhenti menangis, Ibu tinggal kamu di sini!"
Ketakutan terbesar dari seorang anak adalah berpisah atau ditinggalkan sendirian. Apalagi oleh orang tuanya. Mengancam anak dengan kalimat seperti itu dengan tujuan anak mau menuruti perintah dan berhenti melakukan suatu tindakan, jelas tidak bijak. Lebih bijaksana jika memberinya pilihan. Misalnya, "Sayang, jika kamu tetap saja berteriak-teriak seperti itu, lebih baik kita pulang saja, ya. Ibu baru mau meneruskan belanja kalau kamu berhenti berteriak-teriak. Terserah, kamu mau pilih yang mana?" Alternatif lain adalah dengan mengalihkan perhatian anak atau menghentikan kegiatan untuk sementara. Siapa tahu, Anda atau si kecil memang sudah capek dan perlu istirahat.

3."Mestinya kamu malu pada diri sendiri."
Rasa bersalah akan segera menyergap anak jika kita mengucapkan kalimat seperti itu. Sementara orang tua  justru yakin, kalau anak merasa bersalah, ia pasti bakal mengubah kelakuan dan jadi menurut. Memang, rasa bersalah atau rasa malu bisa membuat seseorang, termasuk anak, mengubah perilakunya sesuai yang diharapkan. Namun, jangan salah. Pada saat yang sama, ia juga akan merasa dirinya sebagai pecundang. "Saya memang anak nakal, tak bisa bikin orang tua senang," "Saya selalu salah," dan sebagainya. Ujung-ujungnya, rasa percaya diri anak menurun drastis.

4. "Kami tak pernah mengharapkan kamu."
"Nyesel rasanya Ibu melahirkan kamu! Kalau tahu kamu bakal senakal ini, lebih baik kamu tak lahir saja." Kalimat seperti ini sungguh tak bisa diampuni. Tak peduli apa kesalahan anak atau selembut apa pun disampaikan, tetap saja tak dibenarkan untuk dilontarkan. Sebab, hanya menunjukkan ada yang tak beres dalam hubungan orang tua dan anak. Jika ini yang terjadi, segera cari tahu, apa yang salah dalam hubungan  dengan si kecil. kalau perlu, segera minta bantuan ahli.
  
5. "Kenapa, sih, enggak bisa seperti adikmu?"
Saat orang tua membandingkan anak dengan saudaranya, berarti salah satu di antaranya dianggap kurang. Kalimat ini membawa pesan pada anak, ia tak lebih pandai, tak lebih baik, dan tak lebih cakap dibanding saudaranya. Kalimat, "Kamu memang tak seperti kakakmu," akan membuatnya merasa dikucilkan dan bisa berdampak hingga  ia dewasa.

Membanding-bandingkan antara saudara juga akan menciptakan persaingan tak sehat di antara mereka. Alhasil, mereka jadi "hobi" bertikai dan akhirnya merusak hubungan antar-anak. Terimalah setiap anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ingat, tiap anak adalah individu unik.

6. "Pokoknya lakukan seperti kata Ibu!"
Kalimat ini membawa pesan, "Kamu, kan, anak kecil,tahu apa, sih? Ibu, kan, lebih tahu dan lebih pintar. Tugas saya adalah memberi tahu dan tugas kamu adalah mematuhi apa yang saya katakan!"
Kalimat ini akan menciptakan kebencian pada diri anak. Lain halnya jika disampaikan dalam bentuk yang bisa mengundang empati anak, semisal, "Ibu benar-benar capek, Sayang."

7. "Sini, biar Ibu yang bikinin."
"Sini, biar Mama yang kerjakan," "Kali ini, Ibu mau bantu  kamu." Jika kalimat-kalimat itu selalu dilontarkaan setiap kali anak mendapat kesulitan, sama artinya dengan menciptakan rasa tak berdaya atau tak mampu dalam diri si kecil. Cara ini juga membuka peluang bagi anak untuk melakukan hal yang sama di masa depan.
Kalau cuma dilakukan sekali, sih, tak masalah. Tapi dua kali, berarti pola sudah tercipta. Tiga kali dan seterusnya? Berarti Anda sudah menciptakan pekerjaan baru bagi diri sendiri.

ORANG TUA BAIK, ANAK JUGA JADI BAIK
Memberi anak motivasi agar berperilaku baik, sebetulnya tak sulit, kok. Orang tua pun tak perlu menggunakan sikap otoriter yang justru bikin anak tertekan.
  
* Ubah sikap
Orang tua adalah model bagi anak. Jadi, coba cari tahu, apa yang membuat anak melakukan hal-hal yang tak Anda  "setujui." Bisa saja, mereka meniru dari Anda. Coba catat, apa perilaku baik yang dilakukan anak minggu ini dan catat pula apa yang Anda lakukan di minggu yang sama. Jika Anda berlaku "baik," bisa dipastikan anak pun akan bertingkah baik pula.

* Buat aturan main
Apakah Anda sudah membuat aturan yang jelas di dalam keluarga? Termasuk untuk anak-anak Anda? Misalnya, setiap bangun tidur harus membereskan sendiri tempat tidur. Aturan akan membantu anak melakukan hal-hal positif tanpa kita perlu bersikap keras. Yang tak kalah penting, bersikaplah konsisten. Sekali Anda berkompromi dan melanggar aturan, anak pun akan punya cara untuk keluar dari aturan. Caranya? ya, dengan cari-cari alasan agar tak perlu ikut aturan.

* Cintai buah hati
Anak, di usia berapa pun, selalu ingin membuat orang tuanya senang. Mereka adalah makhluk yang dipenuhi kasih. Tak ada anak yang berniat mencelakakan ibunya, kan?  Perhatian dan cinta orang tua yang tulus dan tanpa pamrih pada mereka adalah motivator terkuat bagi anak.

* Tetapkan tujuan
Apa, sih, sebetulnya tujuan Anda mendidik dan membesarkan anak? Coba tulis, apakah Anda ingin membesarkan anak menjadi orang yang penuh cinta kasih atau yang disiplin, dengan cara apa pun? Nah, cermati betul, apa kira-kira hasil yang akan diperoleh dari tujuan tadi.  (Tabloid Nova)

 

Wednesday, August 3, 2011

Sedulur Papat Kalima Pancer

Dalam ajaran Jawa dikenal istilah "Sedulur pdpat kalima pancer". Pancer adalah diri kita. Setiap diri manusia mempunyai empat saudara. Ketika manusia masih berupa janin di dalam perut ibunya, keempat saudara ini nyata. Kasat mata. Bisa dilihat dengan mata kepala. Dapat dilihat dengan mata telanjang. Lho, apa itu saudara empat? Marilah kita simak bait tembang Sunan Kalijaga berikut ini.



Ana kidung akadang premati among tuwuh ing kuwasanira nganakaken saciptane kakang kawah puniku
kang rumeksa ing awak mami anekakaken sedya pan kuwasanipun adhi ari-ari ika
kang mayungi ing laku kuwasaneki anekaken pangarah//
Ponang getih ing rahina wengi angrowangi Allah kang kuwasa andadekaken  karsane
puser kuwasanipun nguyu-uyu sambawa mami nuruti ing panedha kuwasanireku
jangkep kadang ingsun papat kalimane pancer wus dadi sawiji nunggal sawujudingwang//
Ada sabda tentang saudara kita yang merawat dengan sung­guh-sungguh. Yang memelihara berdasarkan kekuasaannya. Apa yang dicipta terwujud. Ketuban itu, yang menjaga badan saya. Yang menyampaikan kehendak, dengan kuasanya. Dinda ari-ari itu, yang memayungi semua tindakan berdasarkan ke­kuasaannya/ yang menyampaikan tujuan.
Sedangkan darah siang dan malam membantu Allah yang kuasa. Mewujudkan Kehendak-Nya. Pusar kekuasaannya, me­merhatikan sungguh-sungguh diriku, memenuhi permintaan­ku. Kekuasaannya itu. Maka, lengkaplah empat saudara saya, kelimanya sebagai pusat. Sudah menjadi satu. Manunggal de­ngan wujudku.


Dari kedua bait kidung itu, jelas sudah apa yang dinamakan saudara empat. Semuanya merupakan saudara kandung ketika manusia masih berupa janin. Mereka semua menjaga pertumbuhan manusia di dalam kandungan ibu. Anak yang pertama tentu saja kakak dari sang janin, yaitu ketuban atau kawah. Ketika seorang ibu melahirkan, yang pertama kali keluar adalah ketuban. Karena itu disebut saudara tua. Dia berfungsi sebagai penjaga badan sang janin di dalarn rahim.

Setelah itu, saudara sekandung yang lebih muda adalah ari-ari, tembuni atau plasenta. Pembungkus janin di dalam rahim. Dinyatakan bahwa ari-ari memayungi tindakan sang janin di dalam perut ibu. Yang menyampaikan ke tujuan. Begitu bayi lahir, maka ari-ari itu ikut ke luar. la mengantarkan sampai ke tujuan. Yaitu lahir dengan selamat disertai pengorbanan dirinya.
Nah, berikutnya adalah darah. Inipun saudara sang janin. Tanpa ada darah janin bukan saja tidak bisa tumbuh, tapi juga akan mengalami keguguran. Dalam kata-kata Sunan, darah disebut membantu Allah siang dan malam. Untuk mewujudkan kehendak Tuhan. Jangan salah pengertian, lho! Allah sendiri hakikatnya tidak memerlukan bantuan siapa pun. Ini dari segi hakikat. Tapi dari segi syariat, dari segi mekanisme alamnya, kehendak Allah untuk menumbuh-kem­bangkan janin hingga menjadi bayi itu dilewatkan darah. Seolah­olah darah itu nyawa bagi janin.

Saudara yang keempat adalah pusar. Jawa: puser atau urudel. Dalam bahasa Jawa Kuno, istilah untuk pusar adalah nabi. Yang dimaksudkan dengan pusar, tentu saja tall pusar. Sedangkan pusar sendiri sebenarnya hanyalah bekas menempelnya tali pusar pada perut. Ya, tali pusarlah yang menghubungkan antara perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Ia sebagai slat untuk menyalurkan makanan dari ibu ke bayi dalam kandungan. Dengan tali pusar itu bayi mendapatkan pasokan makanan dari induknya. Pusar berfungsi untuk memenuhi permintaan si jabang bayi.

Umumnya orang menganggap bahwa ketuban, ari-ari, darah, dan tali pusar itu hanya wahana. Atau, alat yang diperlukan untuk per­tumbuhan jabang bayi di dalam perut. Begitu bayi dilahirkan, maka semua itu tak berfungsi lagi. Beres sudah jika bayi telah lahir. Tak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan. Dan, yang demikian ini me­rupakan pandangan materialistik. Pandangan yang serba duniawi. Me­nurut pandangan ini apa yang bersifat spiritual itu tidak ada. Ajaran saudara empat juga tidak terdapat di Jazirah Arabia. Karena basis kepercayaan mereka sebelum kedatangan Islam, adalah pandangan dunia semata.
Lain dengan pandangan Jawa. Pandangan yang telah diterima orang Jawa yang beragama apa pun. Yang saya maksud, orang Jawa yang mengerti pandangan Jawa, meski beragama apa pun tetap me­mercayai bahwa dalam hidup di dunia ini saudara empat itu tetap menjaga balk masih di kandungan maupun di alam nyata. Yang kembali ke anasir-anasir bumf, air, udara, dan api hanyalah keempat jasadnya. Begitu bayi lahir, jasad saudara empat itu kembali ke asalnya. Air ketuban dan darah dibersihkan, begitu bayi dilahirkan. Ari-ari dan potongan tali pusar dipendam atau dihanyutkan di sungai. Jasad yang terlahir hidup adalah bayinya. Sedangkan secara metafisik saudara empat kita itu tetap menjaga kita hingga kita mati.

Apa pandangan Jawa itu bertentangan dengan ajaran Islam? Atau, pandangan Jawa itu tidak ada di dalam Islam? Yakinlah saudara, bahwa pandangan tersebut ada di dalam Alquran. Alias, ada di dalam Islam. Cuma, kita yang beragama Islam kurang mau memerhatikan ayat-ayat yang bernuansa metafisik. Kita lebih mudah terjebak ayat­ayat yang bersifat lahiriah. Coba, kita perhatikan ayat "In kullu nafsin lammd 'alayha hr2fzzh, setiap dirt niscaya ada penjaganya."' Atau, yang ada pada ayat lainnya: "Wa huwa al-qahir fawq abddih wa yursil
`alaykum hafazhah hattd id,za jd'a ahadakum al-mawt tawaffathu ru­sulund wa hum Id yufarrithun."
Dialah yang bcrkttasa atas semua hamba-Nya. Dan Dia mengutus kepada kalian penjaga-penjaga untuk melindungimu. Jika seseorang su­dah waktunya mati, maka utusan-utusan Kami itu mewafatkannya tanpa
keliru.
Nah, dari ayat itu gamblang sekali. Jelas sekali keterangannya! Ternyata, dalam model kehidupan di alam ini, Tuhan memberikan penjaga-penjaga kepada setiap diri. Meskipun sudah disebutkan di awal ayat bahwa Tuhan itu Mahakuasa atas segala hamba-Nya, tapi ada mekanisme alam yang telah ditetapkan-Nya. Tuhan tidak ber­tindak secara langsung. Ada beberapa penjaga yang dikirimkan kepada setiap orang. Bukan satu penjaga buat seorang. Tapi beberapa penjaga! Tentu saja penjaga-penjaga ini tidak terlihat oleh mata jasmani. Karena mereka berupa roh. Kalau toh ada orang yang dapat melihat mereka, itu disebabkan yang bersangkutan berjuang keras untuk melihat me­reka. Atau, orang itu berada dalam situasi yang menyebabkan saudara­saudara rohaninya itu menampakkan diri. Itupun hanya dirinya yang bisa melihat mereka. Orang lain di sekitarnya tidak melihat mereka.

Dalam agama Kristen pun disebutkan bahwa setiap orang di dunia ini diiringi malaikat (Matius 18: 10; Kisah Rasul 12: 15). Ma­laikat menyertai manusia untuk menjaganya. Untuk memberikan per­lindungan, sepanjang manusianya sendiri berbuat kebajikan. Dijelaskan bahwa anak-anak kecil memiliki malaikatnya di surga. Mengapa di­sebut anak kecil? Karena berbuat sesuai dengan nuraninya. Belum dipengaruhi oleh hawa nafsu clan lingkungannya. Anak kecil memang masih tulus hidupnya. Karena itu kanjeng Nabi Isa a.s. bersabda bahwa seseorang dapat memasuki surga bila dia hidup bagaikan anak kecil. Manusia yang tulus hatinya.

Penjaga itu bertindak secara akurat. Tanpa keliru! Jadi, tidak ada
salah cabut nyawa dalam kehidupan MI. Mengapa? Karena mereka itu ada di sisi kita pada setiap saat, di mana saja. Mbok meski kita bersembunyi di dalam gedung berlapis platina, ya mereka akan me­nunaikan tugas mereka dengan benar. Karena mereka dari awalnya dicipta clan mendapatkan perintah Tuhan untuk menjaganya. Lho, bukankah selama ini yang mencabut nyawa itu malaikat Izrail seorang diri?

Coba perhatikan kedua ayat tersebut di atas. Yang ada itu kata hdfzzh [bentuk tunggall dan hafazhah [bentuk jamak] untuk kata penjaga. Tidak disebut kata malaikat pada kedua ayat itu. Ayat yang pertama menginformasikan bahwa setiap diri itu ada penjaganya. Se­dangkan yang kedua memberitahukan kepada kita bahwa ada beberapa penjaga, bukan cuma dua penjaga, yang akan mewafatkan seseorang bila sudah tiba masa ajalnya. Tanpa keliru! Kata "mewafatkan" sendiri pada mulanya tidak berarti mematikan. Arti asalnya itu menyem­purnakan. Jadi, kalau seseorang mati itu sebenarnya telah lunas apa­apa yang diembannya. Karena itu, mati bunuh diri [karena putus asa dalam menempuh hidup di dunia ini diharamkan oleh setiap agama dan keyakinan. Meskipun di Jepang dulu ada sepuku, kewajiban bunuh diri karena tak mampu memikul tanggung jawab, tapi dalam keadaan normal orang Jepang dilarang untuk melakukan bunuh diri.

Applikasi System Penanggalan Jawa

Sistim penanggalan jawa disebut juga penanggalan jawa candrasangkala atau perhitungan penanggalan bedasarkan peredaran bulan mengitari bumi. Petungan penanggalan jawa sudah dicocokkan dengan penanggalan hijriah. Namun demikian pencocokkan ini bukanlah menjiplak sepenuhnya juga memperhunakan perhitungan yang rumit oleh para leluluhur kita. Ada perbedaan yang hakiki antara sistim perhitungan penanggalan jawa dengan penanggalan hijriah, perbedaan yang nyata adalah pada saat penetapan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan.
Candrasangkala jawa menetapkan bahwa pergantian hari ketika pergantian sasi waktunya adalah tetap yaitu pada saat matahari terbenam (surup – antara pukul 17.00 sampai dengan 18.00), sedangkan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan pada penanggalan hijriah ditentukan melalui hilal dan rukyat.

Mencari hari baik

Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu.

Menurut peritungan jawa pada umumnya dikenal 7 hari yang masing-masing mempunyai jumlah berlainan;
akad (minggu) jumlah naptu 5
senen (senin) jumlah naptu 4
selasa (selasa)jumlah naptu 3
rebo (rabu) jumlah naptu 7
kemis (kamis) jumlah naptu 8
jumuah (jum’at)jumlah naptu 6
setu (sabtu) jumlah naptu 9

Selain hari, orang jawa juga sangat percaya adanya watak yang diakibatkan dari pengaruh dasaran. Dikenal adanya 5 pasaran yaitu

kliwon jumlah naptunya 8
legi jumlah naptunya 5
pahing jumlah naptunya 9
pon jumlah naptunya 7
wage jumlah naptunya 4


Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan

Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan.

Misalnya :

Kelahiran anak perempuan adalah hari jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1
Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.
Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:

Apabila sisa:

1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 :bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan
2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya
2 dan 9 : banyak rejekinya
3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki
4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah
5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya
6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara
7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya
8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya
9 dan 9 : liar rejekinya

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga, apabila masih sisa :

1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati
2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati
3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati.

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :

1 = getho, jarang anaknya,
2 = gembi, banyak anak,
3 = sri banyak rejeki,
4 = punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :

Ahad dan ahad, sering sakit
Ahad dan senin, banyak sakit
Ahad dan selasa, miskin
Ahad dan rebo, selamat
Ahad dan kamis, cekcok
Ahad dan jumat, selamat
Ahad dan sabtu, miskin

Senen dan senen, tidak baik
Senen dan selasa, selamat
Senen dan rebo, anaknya perempuan
Senen dan kamis, disayangi
Senen dan jumat, selamat
Senen dan sabtu, direstui

Selasa dan selasa, tidak baik
Selasa dan rebo, kaya
Selasa dan kamis, kaya
Selasa dan jumat, bercerai
Selasa dan sabtu, sering sakit
Rebo dan rebo, tidak baik
Rebo dan kamis, selamat
Rebo dan jumat, selamat
Rebo dan sabtu, baik

Kamis dan kamis, selamat
Kamis dan jumat, selamat
Kamis dan sabtu, celaka

Jumat dan jumat, miskin
Jumat dan sabtu celaka

Sabtu dan sabtu, tidak baik

Hari-hari untuk mantu dan ijab pengantin

(baik buruknya bulan untuk mantu):

1. Bulan jw. Suro : bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)
2. Bulan jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)
3. Bulan jw mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)
4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)
5. Bulan jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)
6. Bulan jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak
7. Bulan rejeb : banyak kawan selamat
8. Bulan jw. Ruwah : selamat
9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)
10. Bulan jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)
11. Bulan jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai)
12. Bulan jw. Besar : senang dan selamat

Bulan tanpa anggara kasih

Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam majemur wayang.

Bulan – bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja yang diangggap penting.

Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:

1. Dalam tahun alib bulan 2 : jumadilakhir dan besar
2. Dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. Dalam tahun jimawal bulan 2 : suro dan rejeb
4. Dalam tahun je bulan 2 : sapar
5. Dalam tahun dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. Dalam tahun be bulan 2 : mulud dan syawan
7. Dalam tahun wawu bulan 2 : bakdomulud/syawal
8. Dalam tahuin jimakir bulan 2 : jumadilawal dan dulkaidkah

Saat tatal

Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.

Ketentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :
  • Pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 rejeki : mulai jam 25.36 rejeki mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi
  • Pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat. 
  • Pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki 
  • Pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat. 
  • Pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.

Hari pasaran untuk perkawinan

Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:
  1. jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi
  2. jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit 
  3. jatuh , selamat atau baik asalnya barat 
  4. jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur 
  5. jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan 
  6. jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara
Dalam berdagang orang jawa mempunyai petungan (prediksi) khusus untuk mencapai sukses atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang baik, sehingga menjadikan rezekinya mudah. Diantaranya petungan tersebut sebagai berikut :

Dalam “kitab primbon” (pustaka kejawen) terdapat berbagai cara dan keyakinan turun-temurun yang harus dilakukan orang yang akan melakukan kegiatan usaha perdagangan. Untuk memulai suatu usaha perdagangan orang jawa perlu memilih hari baik, diyakini bahwa berawal dari hari baik perjalanan usahapun akan membuahkan hasil maksimal, terhindar dari kegagalan.

Menurut pakar ilmu kejawen abdi dalem karaton kasunanan surakarta, ki krm tb djoko mp hamidjoyo ba bahwa berdasarkan realita supranatural, menyiasati kegagalan manusia dalam usaha perlu diperhatikan. Prediksi menurut primbon perlu diperhatikan meski tidak sepenuhnya diyakini. Menurut kitab tafsir jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari dan pasaran karakter baik. Jika hari dan pasaran tersebut menyatu, tidak secara otomatis menghasilkan karakter baik. Demikian juga dengan bulan suku, mangsa, tahun dan windu, masing-masing memiliki karakter baik kalau bertepatan dengan hari atau pasaran tertentu.

Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk memulai usaha dagang pada hakekatnya adalah mencari perpaduan hari, pasaran, tahun, windu dan mangsa yang menghasilkan penyatuan karakter baik. Misalnya pada hari rebo legi mangsa kasanga tahun jimakir windu adi merupakan penyatuan anasir waktu yang menghasilkan karakter baik.

Setiap karya akan berhasil sesuai dengan kodrat, jika dilakukan dalam kondisi waktu yang netral dari pencemaran, sengkala maupun sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh tuhan untuk beriktiar menanggulangi sukerta dan sengkala dengan melakukan wiradat. Misalnya dengan ruwatan atau dengan ajian rajah kalacakra, sehingga kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.

Orang yang akan membuka usaha pun dapat melakukan upaya sendiri pada malam hari sebelum memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada tuhan sambil mengucapkan mantera rajah kalacakra salam, salam, salam yamaraja jaramaya, yamarani niramaya, yasilapa palasiya, yamidora radomiya, yamidasa sadamiya, yadayuda dayudaya, yasilaca silacaya, yasihama mahasiya. Kemudian menutup dengan mantera allah ya suci ya salam sebanyak 11 kali.

Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan menggunakannya baik untuk menentukan jenis barang maupun tempat berdagang dan sebagainya. Petung tersebut didasarkan weton (kelahiran dari yang bersangkutan)

Peluang merupakan filsafat kosmosentris bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan bagian dari alam semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak alam, sebagaimana waktu dan arah mata angin.

Orang jawa mempunyai keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena disertai dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal hidup dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu kejawen kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam, wuku tahun dan windu.

Menurut usman petung sekedar klenik atau gugon tuhon melainkan merupakan hasil analisa dari orang-orang jawa pada masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam bentuk primbon. Dengan petungan jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang anak yang baru lahir berdasarkan waktu kelahirannya. Misalnya anak akan berhasil jika menjadi wartawan, atau sukses jika menjadi pedagang.

Petung yang demikian itu juga digunakan di dalam dunia perdagangan. Orang jawa masih mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat. Dari menentukan jenis dagangan waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah ada ketentuannya berdasar waktu kelahiran yang bersangkutan.

Penerapan petung untuk usaha perdagangan akan menambah kemungkinan dan percaya diri untuk meraih sukses. Kepercayaan diri akan membuat lebih tepat dalam mengambil keputusan. Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan hanya ada pada budaya orang jawa saja. Dalam budaya cina misalnya, hingga kini perhitungan itu masih berperan besar, sekali pun pengusaha cina itu sudah menjadi konglomerat.
Di cina petung itu ada dalam kitab pek ji atau pak che (delapan angka) yang juga berdasarkan kelahiran seseorang, yaitu tahun kelahiran memiliki nilai 2, bulan nilai 2, hari memiliki nilai 2 dan jam kelahiran nilai 2.

Meskipun orang lahir bersamaan waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama karena yang satu menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak.

Banyak pula orang yang tidak mempercayai petung. Mereka menganggapnya klenik atau tahayul. Mereka berpendapat dengan rasionya dapat manipulasi alam. Anggapan demikian belum pas, meskipun manusia dapat merekayasa, alam ternyata akan berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri

Untuk perhitungan mendirikan / pindahan rumah

A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah bulan jawa, yaitu :

1. Bulan sura = tidak baik
2. Bulan sapar = tidak baik
3. Bulan mulud (rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan bakdamulud (rabingulakir) = baik
5. Bulan jumadilawal = tidak baik
6. Bulan jumadilakir = kurang baik
7. Bulan rejeb = tidak baik
8. Bulan ruwah (sakban) = baik
9. Bulan pasa (ramelan) = tidak baik
10. Bulan sawal = sangat tidak baik
11. Bulan dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik




Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah : bakdamulud, ruwah, dulkaidah, dan besar.

B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami serta istri.


1. Suami = 29 agustus 1973
- rabu = 7
- kliwon = 8
- neptu (total) = 15


2. Istri = 21 desember 1976
- selasa = 3
- kliwon = 8
- neptu (total) = 11



Jumlah neptu suami + istri = 15 + 11 = 36

C. Langkah ketiga, menghitung pancasuda.

Jumlah ((neptu suami + neptu istri + hari pindahan/pendirian rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut pancasuda.

Pancasuda :

1. Sri = rejeki melimpah
2. Lungguh = mendapat derajat
3. Gedhong = kaya harta benda
4. Lara = sakit-sakitan
5. Pati = mati dalam arti luas
Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah yang paling kecil yaitu (selasa (3) + wage (4) = 7), hingga sampai jumlah yang paling besar yaitu (sabtu (9) + pahing (9) = 18.

7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = cukup baik
8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = tidak baik
9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = jelek sekali
10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = baik sekali
11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = baik
12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = cukup baik
13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = tidak baik
14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = jelek sekali
15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = baik sekali
16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = baik
17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = cukup baik
18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = tidak baik

Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan rumah tinggal, khusus bagi pasangan suami–istri yang hari-pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :

Terbaik 1 :
A. Hari-pasaran berjumlah 10 ( selasa pon, jumat wage dan minggu legi)
B. Hari-pasaran berjumlah 15 (rabu kliwon, kamis pon dan jumat pahing)

Terbaik 2 :
A. Hari-pasaran berjumlah 11 (senin pon, selasa kliwon, rabu wage dan jumat legi)
B. Hari-pasaran berjumlah 16 (rabu pahing, kamis kliwon dan sabtu pon)

Terbaik 3 :
A. Hari-pasaran berjumlah 7 (selasa wage)
B. Hari-pasaran berjumlah 12 (senin kliwon, selasa pahing, rabu legi, kamis wage dan minggu pon)
C. Hari-pasaran berjumlah 17 (kamis pahing dan sabtu kliwon)
D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada dalam bulan bulan bakdamulud, bulan ruwah, bulan dulkaidah dan bulan besar,

Yaitu:
1. Bulan bakdamulud (rabingulakir)
Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah tinggal. Keluarga yang bersangkutan mendapat wahyu keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara, berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan uang, mendapat doa restu nabi, dan lindungan dari allah.
2. Bulan ruwah (sakban)
Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah dan halal, disegani, dihormati dan disenangi orang banyak, mendapat doa rasul.
3. Bulan dulkaidah
Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan handaitaulan. Dalam hal bercocok-tanam lumayan hasilnya. Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga harmonis, tentram, damai dan mendapatkan doa dari rasul.
4. Bulan besar.
Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang. Anggota keluarga yang berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan besar merasakan ketentraman lair batin, serta dihormati.

Terbaik 1 :
1. Selasa pon,
2. Jumat wage,
3. Minggu legi,
4. Rabu kliwon,
5. Kamis pon,
6. Jumat pahing,


Terbaik 2 :
7. Senin pon,
8. Selasa kliwon,
9. Rabu wage,
10. Jumat legi,
11. Rabu pahing,
12. Kamis kliwon,
13. Sabtu pon,


Terbaik 3 :
14. Selasa wage,
15. Senin kliwon,
16. Selasa pahing,
17. Rabu legi,
18. Kamis wage,
19. Minggu pon,
20. Kamis pahing,
21. Sabtu kliwon,


Contoh : jum’at pahing
- 20 april 2007
- 07 september 2007
- 21 desember 2007

Dalam astrologi jawa juga dikenal adanya bintang, yang biasa disebut wuku; ada 30 wuku yang masing-masing mempunyai dewa (betara) pelindung (yang kemudian sering dijadikan simbol dari wuku tersebut, seperti misalnya dalam zodiak sagitarius disimbolkan manusia dengan badan kuda sedang memanah), hari baik, hari sial, dan watak serta bakat sendiri-sendiri. Ke 30 wuku tersebut adalah sebagai berikut:

1 . Sinta dewa pelindung dewa betara jamadipati
2. Landep dewa pelindung dewa betara mahadewa
3. Wukir dewa pelindung dewa betara mahajekti
4. Kurantil dewa pelindung dewa betara langsur
5. Tolu dewa pelindung dewa betara baju
6. Gumbreg dewa pelindung dewa betara tjandra
7. Warigalit dewa.pelindung dewa betara asmara
8. Warigagung dewa pelindung dewa betara maharesi
9. Djulungwangi dewa pelindung dewa betara sambu
10. Sungsang dewa pelindung dewa betara gana
11. Galungan dewa pelindung dewa betara kamadjaja
12. Kuningan dewa pelindung dewa betara indera
13. Langkir dewa pelindung dewa betara kala
14. Mandasija dewa pelindung dewa betara brama
15. Djulungpudjud dewa pelindung dewa betara guritna
16. Pahang dewa pelindung dewa betara tantra
17. Kuruwelut dewa pelindung dewa betara wisnu
18. Marakeh dewa pelindung dewa betara surenggana
19. Tambir dewa pelindung dewa betara siwah
20. Medangkungan dewa pelindung dewa betara basuki
21. Maktal dewa pelindung dewa betara sakri
22. Wuje dewa pelindung dewa betara kuwera
23. Manahil dewa pelindung dewa betara tjitragotra
24. Prangbakat dewa pelindung dewa betara bisma
25. Bala dewa pelindung dewa betari durga
26. Wugu dewa pelindung dewa betara singdjalma
27. Wajang dewa pelindung dewa betari sri
28. Kuwalu dewa pelindung dewa betara sadana
29. Dukut dewa pelindung dewa betara sakri
30. Watugunung dewa pelindung dewa betara anantaboga

Dalam memperhitungkan perjodohan seorang harus menghitung jumlah naptu dari hari pasaran kedua calon pengantin tersebut. Menurut kepercayaan di jawa, apabila naptu dari dua orang yang akan dijodohkan berjumlah 25 maka hubungan kedua belah tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini disebabkan 25 apabila dikurangi 24 tinggal satu (1) angka i ini tidak bisa dibagi dua (perkawinan melibatkan dua orang). Angka 24 ini diambil dari angka 3 dikalikan 8, jadi pada pokoknya angka yang paling dihindari adalah tiga (3). Angka tiga dianggap angka sial, karena angka ini adalah angka pati, tali yang mengikat orang mati (jawa=pocongan) berjumlah tiga, jumlah tali itulah yang kemudian dianggap sebagai jumlah angka yang membawa sial. Dan nampaknya orang jawa pada umumnya masih sangat mempercayai perhitungan ini.
Selain perhitungan jumlah hari pasaran, perkawinan pada masa lalu juga mempunyai pantangan tertentu, seseorang tidak boleh menikah dengan orang yang rubuh karang yaitu:
- orang yang tinggal saling berhadapan
- orang yang tinggal saling membelakangi (ketemu punggung)
- orang yang tinggal tepat bersebelahan di kanan kiri

By Sync